Sabtu, 30 Maret 2019

MAKALAH INTERNET GATEWAY DAN DHCP SERVER


Makalah
TEKNOLOGI WAN

Tentang:
“PENERAPAN INTERNET GATEWAY” dan “DHCP SERVER”

Disusun Oleh:
NILA ROHMA WATI (21)

Guru Pembimbing :
AHMAD FUAD ZAKI S.pd

PROGAM STUDI : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
SMK ISLAM 1 BLITAR Tahun 2018/2019
Jl. Musi No. 06 – Blitar, Telp. (0342) 802137,806835, Email : smkislam@gmail.com




KATA PENGANTAR
       Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat, karunia terutama kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini secara tuntas, walaupun masih banyak terdapat kekurangan.
Selama proses penulisan makalah ini, saya memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Untuk itu dari hati yang paling dalam saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Sebagai manusia biasa saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan, baik dari segi isi maupun dari segi penulisanya. Segala kritikan dan masukan dari semua pihak, akan menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya demi kesempurnaan makalah ini.

Blitar, Januari 2019

Nila Rohma Wati



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Manfaat Penulisan
BAB II INTERNET GATEWAY
2.1. Pengertian Gateway
2.2. Cara Kerja Gateway
2.3. Fungsi Gateway
2.4. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Gateway pada Jaringan Komputer
BAB III DHCP SERVER
3.1. Pengertian DHCP Server
3.2. Cara Kerja DHCP Server
3.3. Fungsi DHCP Server
3.4. Keuntungan dan Kekurangan Menggunakan DHCP
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pada dasarnya kata gateway merupakan sebuah frasa kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu “gate” yang artinya gerbang ataupun pagar pembatas, sedangkan untuk kata “way” sendiri berarti sebuah jalan. Jika diartikan dari frasa katanya, maka kata gateway dapat diartikan sebagai “gerbang pembuka jalan”.
Jika secara umum, gateway atau gerbang jaringan adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk saling menghubungkan antar jaringan komputer. Antara komputer yang satu dengan komputer lainnya yang biasanya memakai protokol komunikasi berbeda sehingga diperlukan gateway untuk dapat mengirimkan data kepada komputer lain yang berbeda protokol. Salah satu contoh perangkat gateway adalah router. Gateway juga dimanfaatkan penggunaannya untuk jaringan LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network) dan juga untuk menghubungkan IBM SNA dan digital DNA.
Istilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang menjembatani dua aplikasi atau jaringan yang tidak kompatibel sehingga data dapat ditransfer antar komputer yang berbeda-beda. Salah satu contoh penggunaan gateway adalah pada email sehingga pertukaran email dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.
Host yang digunakan untuk mengalihkan lalu lintas jaringan dari satu jaringan ke jaringan lain, juga digunakan untuk melewatkan lalu lintas jaringan dari satu protokol ke protokol lain. Dipergunakan untuk menghubungkan dua jenis jaringan komputer yang arsitekturnya sama sekali berbeda. Jadi gateway lebih kompleks daripada bridge.
Implementasi gateway yang nyata dapat dilihat dari penggunaan gateway dalam email. Email sejatinya dibuat untuk memudahkan dalam mengirim informasi terlebih lagi yang sifatnya pribadi, maupun transfer data dengan perangkat yang berbeda-beda dan tidak dalam satu jaringan. Nah, hal tersebutlah yang merupakan bagian dari proses kerja dari gateway yang dapat memberikan petunjuk arus lalu lintas jaringan sehingga mampu melewati akses protokol dari host yang berbeda kemudian mampu melakukan transfer data. Akan tetapi lain halnya lagi jika dikaitkan dengan jaringan komputer, maka pengertian gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan sebagai media untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu ataupun beberapa jaringan komputer lainnya yang menggunakan sistem protokol yang berbeda sehingga setiap jaringan komputer dapat saling mengakses informasi yang dimiliki oleh jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda.
Sedangkan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan alamat IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan alamat IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta alamat IP disebut sebagai DHCP client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi memberikan alamat IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server. Saat kedua DHCP client dihidupkan, maka computer tersebut melakukan request ke DHCP Server untuk mendapatkan alamat IP. DHCP menjawab dengan memberikan alamat IP yang ada didatabase DHCP. DHCP Server setelah memberikan alamat IP, maka server meminjamkan (lease) alamat IP yang ada ke DHCP Client dan mencoret alamat IP tersebut dari daftar pool. Alamat IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi alamat IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah
Dibawah ini adalah rumusan masalah pada makalah ini
1.      Bagaimana pengertian tentang Internet Gateway?
2.      Bagaimana cara kerja Gateway
3.      Bagaimana fungsi Gateway?
4.      Bagaimana keuntungan dan kerugian menggunakan Gateway pada jaringan komputer?
5.      Bagaimana pengertian DHCP server?
6.      Bagaimana cara kerja DHCP server?
7.      Bagaimana fungsi DHCP server?
8.      Bagaimana keuntungan dan kekurangan menggunakan DHCP?



1.3. Tujuan Penulisan
Di bawah ini adalah tujuan penulisan makalah:
1.      Untuk mengetahui tentang Internet Gateway
2.      Untuk mengetahui cara kerja Gateway
3.      Untuk mengetahui fungsi Gateway
4.      Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian menggunakan Gateway pada jaringan komputer
5.      Untuk mengetahui DHCP server
6.      Untuk mengetahui cara kerja DHCP server
7.      Untuk mengetahui fungsi DHCP server
8.      Untuk mengetahui keuntungan dan kekurangan menggunakan DHCP

1.4. Manfaat Penulisan
Ada Banyak manfaat yang baik dari pembuatan makalah ini. Beberapa manfaat antara lain : Belajar memahami masalah dan mencari solusinya, menerapkan ilmu yang telah dipelajari, belajar berpikir sistematis, mengasah kemampuan menulis, semakin banyak tahu dan tahu banyak, menjadi lebih kritis saat melihat suatu permasalahan.



BAB II
INTERNET GATEWAY

2.1. Pengertian Gateway
Gateway (Gerbang Jaringan) adalah suatu perangat yang menghubungkan jaringan komputer yang satu atau lebih jaringan komputer dengan media komunikasi yang berbeda sehinga informasi pada saat jaringan komputer di alihkan akan berbeda dengan media jaringan yang berbeda. Di era sekarang ini dimana internet sudah merajalela, seringkali pengertian dari pada gateway bergeser atau tidak lagi sama seperti awal pengertian, dan juga banyak orang yang mengaitkan atau menyamakan gateway ini dengan router yang sebetulnya keduanya memiliki kegunaan atau pengertian yang sedikit berbeda.
Gateway juga dapat diartikan sebagai komputer yang dapat menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih karena memiliki minimal 2 buah network interface. Untuk dapat menghubungkan 2 buah jaringan yang berbeda protokolnya, gateway harus mengkonversi setiap protocol yang berbeda pada setiap jaringan komputer sehingga dapat dihubungkan satu sama lain. Gateway yang berbeda protocol tidak bisa disambungkan karen protocol nya yang berbeda, maka secara otomatis pada saat mengirim informasi dari komputer satu dengan komputer lainnya tidak dapat diakses, maka dari itu protocolnya harus dikonversikan agar dapat lancar mengakses suatu informasi dengan mudah.
Gateway dapat menjadi jalan atau rute untuk menunjukan tujuan dari suatu alamat pada internet dan gateway dapat berfungsi layaknya router. Gateway juga dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lainnya meskipun setiap jaringan tersebut memiliki arsitektur dan pola topologi yang berbeda. Selain itu gateway dapat menghubungkan suatu jaringan komputer yang besar dengan jaringan yang besar lainnya, tidak hanya itu gateway juga bisa menghubungkan jaringan komputer yang besar dengan jaringan komputer yang lebih kecil.
Istilah dari gateway biasanya tertuju kepada hardware atau software yang menghubungkan dua aplikasi atau jaringan yang tidak kompatibel, dan dapat mentransfer data yang berbeda beda. Contoh dari penggunaan gateway adalah email, dan email sendiri dapat mengirim data dengan sistem yang berbeda.

2.2. Cara Kerja Gateway
Pada dasarnya prinsip dari cara kerja gateway sangatlah mudah. Apabila kita melihat dari fungsi gateway di atas, maka kita bisa menganalogikan cara kerja gateway seperti di bawah ini.
Misalnya terdapat sebuah cluster atau perumahan kecil yang berlokasi di dalam sebuah perumahan yang besar. Sedangkan perumahan yang besar tersebut juga terletak di sebuah jalan yang besar. Kita dapat mengibaratkan jalan besar tersebut adalah sebuah jaringan besar yang tentu saja memiliki arsitektur yang berbeda dengan perumahan dan juga cluster tersebut.
Agar penghuni dari cluster tersebut bisa masuk ke dalam rumahnya, maka dibutuhkan sebuah pintu masuk ke dalam cluster tersebut yang dibangun di pinggir jalan besar. Jalan besar yang kita ibaratkan sebagai jaringan besar ini tentu saja tidak dapat langsung masuk ke dalam jaringan kecil (cluster perumahan). Karena itu dibuatlah sebuah jalan yang lebih kecil, sehingga penghuninya bisa masuk ke dalam cluster tersebut. Jalan kecil inilah yang nantinya akan dihubungkan dengan jalan besar dengan menggunakan sebuah gerbang tertentu.
Jadi, paket data dari sebuah jaringan yang besar akan masuk melalui perangka gateway sehingga nantinya paket data dan juga informasi tersebut bisa diterima dan masuk ke dalam jaringan lainnya yang lebih kecil. Dengan cara kerja seperti itu, maka terjadilah penggabungan dua buah jaringan yang berbeda menjadi satu kesatuan jaringan yang utuh.

Gateway juga bekerja seperti layaknya pintu untuk mencapai jaringan lain. Setiap gerbang paling tidak memiliki 2 macam interface jaringan. Misalnya saja ketika mengakses internet, sebuah alamat website dapat ditempuh jika sudah melalui gateway yang telah memberikan arah dan rute untuk sebuah paket data dapat sampai ke tujuan.
Bayangkan misalnya ada perumahan kecil yang letaknya di dalam satu kompleks perumahan yang lebih besar. Perumahan besar tersebut dikelilingi dengan jalan besar. Jika diibaratkan seperti ini, maka jalan besar adalah jaringan besar, yang memiliki struktur berbeda dengan perumahan besar dan kecil.
Kemudian, jika penghuni di perumahan kecil ingin mencapai rumahnya, tentu dibutuhkan pintu gerbang perumahaan yang pastinya dibangun di dekat jalan besar. Jalan besar biasanya tidak berbatasan langsung dengan perumahan kecil, walau terhubung dengan perumahan besar. Nah, gateway sendiri merupakan gerbang yang terletak di pinggir jalan besar tersebut, dengan router merupakan jalan menuju rumah di perumahan kecil.
2.3. Fungsi Gateway
Setelah kita membahas mengenai Pengertian Gateway pada jaringan komputer, maka kini membahas mengenai fungsi Gateway untuk sebuah jaringan internet komputer. Dilihat dari pengertiannya, secara umum Gateway berfungsi untuk menghubungkan sebuah jaringan komputer dengan jaringan komputer yang lain dengan protocol yang berbeda. Gateway dapat digunakan dalam menghubungkan IBM SNA dengan digital SNA, Local Area Network atau LAN dengan Wide Area Network atau WAN. Namun, terdapat pula beberapa fungsi dari Gateway yang lain yaitu:
a)      Sebagai Protocol Converting
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa gateway dapat menghubungkan sebuah jaringan komputer dengan jaringan komputer lain dengan protocol yang berbeda. Untuk dapat menghubungkan dua jaringan dengan protocol yang berbeda inilah gateway harus memiliki kemampuan untuk melakukan konversi protocol sehingga dua protocol yang berbeda ini dapat saling dikaitkan atau dihubungkan. Sebuah Gateway jaringan merupakan sebuah sistem internet working yang mengkoneksikan dua jaringan dalam waktu yang sama dan dapat dikonfigurasikan dalam sebuah perangkat lunak atau software. Nah, jaringan gateway ini dapat beroperasi dalam setiap tingkat yang ada pada model lapisan dari OSI atau yang disebut juga dengan Open System Interconnection.
b)     Memudahkan akses Informasi
Tanpa gateway, jaringan komputer dengan protocol yang berbeda tidak akan pernah dapat dihubungkan satu sama lain. Ketika ini terjadi, maka sudah pasti bahwa sebuah jaringan komputer tidak akan mampu untuk melakukan akses informasi dari komputer yang lainnya. Ketika gateway sudah digunakan dan jaringan komputer tersebut tersambung, maka tentu saja akses informasi pun dapat berjalan dengan jauh lebih mudah. Maka Gateway pun sangat berguna untuk digunakan dalam memudahkan melakukan akses informasi.
c)      Hardware Sharing
Bagi pakai hardware secara bersama-sama. Contoh dari Penerapannya adalah penggunaan Printer Server, di mana 1buah Printer dapat digunakan secara bersama oleh Client dalam Jaringan.
d)     Keamanan dan pengaturan data
komputer dalam sebuah lingkungan bisnis, dengan adanya jaringan tersebut memungkinkan seorang administrator untuk mengorganisasi data-data kantor yang paling penting. Dari pada setiap departemen menjadi terpisah-pisah dan data-datanya tercecer dimana-mana. Data penting tersebut dapat di manage dalam sebuah server back end untuk kemudian direplikasi atau dibackup sesuai kebijakan perusahaan. Begitu pula seorang admin akan dapat mengontrol data-data penting tersebut agar dapat diakses atau di edit oleh orang-orang yang berhak saja.
e)      Kestabilan dan Peningkatan Performa Komputasi
Dalam kondisi tertentu sebuah jaringan dapat digunakan untuk meningkatkan performa keseluruhan dari aplikasi bisnis, Dengan cara memberikan tugas komputasi “lebih” kepada suatu Perangkat yang di distribusikan ke Komputer yang lain.
2.4. Keuntungan Dan Kerugian Menggunakan Gateway Pada Jaringan Komputer
Ada beberapa keuntungan dan kerugian dalam menggunakan gateway pada jaringan komputer, di antaranya sebagai berikut:
a.      Keuntungan
Di bawah ini adalah keuntungan dalam menggunakan gateway pada jaringan komputer:
1.    Resource Sharing
Dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama-sama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak.
2.    Reliabilitas tinggi
Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atu lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan dimesin yang lain bisa digunakan.
3.    Menghemat uang
Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetap, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ke tidak seimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.
b.      Kerugian
Di bawah ini adalah kerugian dalam menggunakan gateway pada jaringan komputer :
1.    Biaya yang tinggi kemudian semakin tinggi lagi
Pembangunan jaringan meliputi berbagai aspek: Pembelian hardware, software, biaya untuk konsultasi perencanaan jaringan, kemudian biaya untuk jasa pembangunan jaringan itu sendiri. Infestasi yang tinggi ini tentunya untuk perusahaan yang besar dengan kebutuhan akan jaringan yang tinggi. Sedangkan untuk pengguna rumahan biaya ini relatif kecil dan dapat ditekan. Tetapi dari awal juga network harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada biaya overhead yang semakin membengkak karena misi untuk pemenuhan kebutuhan akan jaringan komputer ini.
2.    Manajemen perangkat keras dan administrasi sistem
Disuatu organisasi perusahaan yang telah memiliki sistem, administrasi ini dirasakan merupakan hal yang kecil, paling tidak apabila dibandingkan dengan besarnya biaya pekerjaan dan biaya yang dikeluarkan pada tahap implementasi. Akan tetapi hal ini merupakan tahapan yang paling penting. Karena kesalahan pada point ini dapat mengakibatkan peninjauan ulang bahkan konstruksi ulang jaringan. Manajemen pemeliharaan ini bersifat berkelanjutan dan memerlukan seorang IT profesional, yang telah mengerti benar akan tugasnya. Atau paling tidak telah mengikuti training dan pelatihan jaringan yang bersifat khusus untuk kebutuhan kantornya.
3.    Sharing file yang tidak diinginkan
With the good comes the bad, ini selalu merupakan hal yang umum berlaku (ambigu), kemudahan sharing file dalam jaringan yang ditujukan untuk dipakai oleh orang-orang tertentu, seringkali mengakibatkan bocornya sharing folder dan dapat dibaca pula oleh orang lain yang tidak berhak. Hal ini akan selalu terjadi apabila tidak diatur oleh administrator jaringan.
4.    Aplikasi virus dan metode hacking
Hal-hal ini selalu menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang, mengakibatkan network down dan berhentinya pekerjaan. Permasalahan ini bersifat klasik karena system yang direncanakan secara tidak baik. Masalah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam bab keamanan jaringan.
2.5. Penerapan Internet Gateway
Internet Gateway adalah suatu perangkat yang menghubungkan jaringan komputer yang satu atau lebih jaringan komputer dengan media komunikasi yang berbeda.
Contoh konfigurasi internet gateway dengan mikrotik
1.      Saya akan berikan IP address terhadap masing-masing ethernet pada mikrotik, sebagai berikut:
·      Ether1: 192.168.10.2/28
·      Ether2 : 192.18.20.1/24
2.      Caranya pada winbox, klik menu IP kemudian pilih addresses. Lalu klik tanda add “+”, masukan IP address dan pilih ethernet yang digunakan untuk IP address tersebut. Lihat gambar untuk lebih jelasnya.


3.      Setelah masing-masing ethernet memiliki IP address, sekarang tambahkan gateway. Tujuannya adalah menentukan IP mana yang akan menghubungkan ke internet.
4.   Caranya pada menua IP pilih Routes. Kemudian klik tombol add “+”, dan masukan gatewaynya. Pada contoh ini, IP 192.168.10.1 yang saya jadikan gateway, karena IP tersebut yang terhubung ke internet. Lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.

5.  Setelah itu, kita tambahkan juga DNS. Singkat saja, fungsi DNS ini adalah untuk menerjemahkan nama domain ke alamat IP, dan juga sebaliknya. Caranya pada menu IP pilih DNS. Dan masukan IP-nya pada form servers. Pada contoh ini saya menggunakan 8.8.8.8. Lihat gambar untuk lebih jelasnya.

6.   Nah, sejauh ini router mikrotik sudah dapat terhubung ke internet. Untuk memastikannya silahkan lakukan ping ke website seperti www.google.com atau yang lainnya.

7.    Nah setelah mikrotik mendapat koneksi internet, sekarang kita setting NAT untuk klien nya. Atau istilah gampangnya, kita sharing koneksi internet tersebut.
8.      Caranya pada menu IP kita pilih Firewall. Setelah muncul kotak dialog firewal, pilih tab NAT, kemudian klik tombol add “+”. Akan muncul kotak dialog baru, pada tab general atur chain=srcnat, out-interface=ether1 (ether yang terhubung ke internet), pada tab Action, aturlah action=masquerade. Lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.

9.    Setting di mikrotik sudah selesai, seharusnya klien yang terhubung sudah dapat terkoneksi ke internet. Jika masih belum bisa, coba cek kembali, mungkin masih ada yang salah atau kurang. Satu hal lagi, biasanya, settingan seperti ini adalah yang pertama dilakukan sebelum melakukan konfigurasi lainnya. Jadi, sangat penting juga ya mengetahui cara setting mikrotik sebagai router gateway internet.




BAB III
DHCP SERVER

3.1. Pengertian DHCP
DHCP Server adalah Server yang memberikan layanan DHCP untuk mendistribusikan (memberikan) alamat IP secara otomatis kepada host (client) yang memintanya (me-request) di suatu jaringan. Alamat IP yang diberikan tidak hanya diberikan begitu saja akan tetapi disewakan. Jadi, setiap client akan menyewa alamat IP tersebut untuk waktu yang telah ditentukan oleh DHCP Server. Setelah durasi waktu yang diberikan tersebut telah habis masanya, maka pemakaian alamat IP DHCP tersebut dinyatakan selesai. Dan jika si host (client) tidak memperbaharui permintaannya kembali, Maka alamat IP tersebut akan dikembalikan ke DHCP dan bahkan dapat memberikan alamat IP tersebut ke host lainnya yang membutuhkan. Atau client dapat me-request (meminta) kembali alamat IP yang baru atau bisa juga memperbaharuinya (memperpanjangnya).
Umumnya, DHCP Server mempunyai IP mana saja yang valid (boleh digunakan) dan IP yang tidak valid (tidak boleh digunakan) untuk diberikan (didistribusikan) kepada host (client). Sekumpulan IP yang valid (diizinkan digunakan) yang dimiliki DHCP Server untuk didistribsikan ke client yang terhubung dengannya disebut dengan DHCP Pool. Si client akan menyawa alamat IP dari DHCP pool dengan waktu yang telah ditentukan.
3.2. Cara Kerja DHCP Server
Terdapat 4 tahapan yang dilakukan dalam proses peminjaman IP address pada DHCP. Berikut adalah uraiannya:
a.    Tahap1: IP Least Request
Tahap pertama ini merupakan tahap dimana si client dalam jaringan meminta IP address yang tersedia pada DHCP server. Awalnya saat pertama client terhubung dalam jaringan, client ini akan mencari dulu apakah ada DHCP server yang bekerja pada jaringan tersebut. Begitu ditemukan, client akan meminta IP address pada DHCP server yang ada.
b.   Tahap 2: IP Least Offer
DHCP server mendengar broadcast dari client yang baru terhubung dalam jaringan tadi. Kemudian DHCP server memberikan penawaran terhadap client tersebut berupa IP address.
c.    Tahap 3: IP Lease Selection
Setelah diberi penawaran oleh DHCP server, client yang me-request tadi menyetujui penawaran yang diberikan oleh DHCP server. Lalu si client memberikan pesan kepada DHCP server yang isinya adalah meminta agar DHCP server meminjamkan salah satu IP address yang tersedia dalam DHCP-pool yang dimilikinya (DHCP-pool merupakan range IP address yang bisa digunakan oleh host yang terhubung dengannya). 
d.   Tahap 4: IP Least Acknowledge
Pada tahap terakhir ini, DHCP server akan merespon pesan dari client dengan mengirimkan paket acknowledget yang berupa IP address dan informasi lainnya yang dibutuhkan. Setelah memberikan IP kepada client, DHCP server akan memperbaharui database yang mereka miliki. Sedangkan client akan melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP address yang diberikan tadi dan client sudah bisa beroperasi pada jaringan tersebut. 

Jadi bisa disimpulkan bahwa pada saat komputer client dihubungkan ke jaringan, komputer tersebut akan me-request IP ke DHCP server. DHCP server menjawab dengan memberikan informasi terkait IP address (termasuk subnetmask, gateway, dns dan lainnya) ke komputer client. Setelah meminjamkan IP, DHCP server akan mencoret IP tersebut dalam daftar pool yang dia miliki. Dan menandakan bahwa IP tersebut sudah dipinjamkan ke salah satu client. Namun jika dalam daftar IP pool sudah tidak ada lagi nomor IP yang tersedia, maka si client tidak akan mendapatkan nomor IP dari DHCP server, dengan demikian si client tidak akan pernah bisa terhubung ke jaringan tersebut. Biasanya peminjaman IP address ini memiliki jangka waktu tertentu, sesuai dengan yang disetting oleh sang Administrator jaringan. Setelah periode waktu tertentu, pemakaian IP address pada client dinyatakan telah selesai. Dan jika si client tidak melakukan request ulang, maka maka nomor IP address tersebut akan dikembalikan kepada DHCP server yang meminjamkan. DHCP server dapat meminjamkan IP tersebut kepada client lain yang membutuhkan.
3.3. Fungsi DHCP Server
DHCP dibagi menjadi tiga yaitu DHCP lease, DHCP scope, dan DHCP option. Setiap jenisnya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya, pahami uraian berikut ini:
1.      DHCP Lease
DHCP lease digunakan sebagai periode waktu sewa alamat IP DHCP client ke DHCP server. Untuk pengaturannya menggunakan microsoft management console atau dhcp manager.
2.      DHCP Scope
DHCP scope merupakan kumpulan alamat UP yang disewakan ke dhcp client. Ketika melakukan setting DHCP server, sering melakukan kesalahan dalam mengkonfigurasi DHCP scope. Karena jumlahnya yang banyak.
3.      DHCP Options
DHCP options merupakan menu tambahan dari DHCP server ke DHCP clinet, didalamnya berisi IP address serta sub net jaringan. Alat tambahan tersebut bisa berupa DNS server, router, DNS domain name, TCP/IP node type, TCP/IP name server dan TCP/IP scope.

Selain ketiga fungsi diatas, DHCP juga memiliki fungsi umum yang digunakan untuk semua perangkat. Tanpa dibedakan berdasarkan jenisnya yaitu :
Ø Memberikan penyewaan alamat IP dengan otomatis ke komputer client yang sudah tersambung dengan jaringan server
Ø Network administrator untuk mengelola alamat ip adress dan jaringan komputer secara otomatis. Proses ini memakai DHCP manager
Ø Memberikan layanan penyewaan IP adress statis dan dinamis. Sesuai dengan permintaan client. DHCP juga bisa memberikan layanan sewa jaringan dalam jumlah banyak
Ø Membuat kinerja komputer client lebih cepat dalam pengolahan data atau pengiriman data.
3.4. Keuntungan Dan Kerugian Menggunakan DHCP
 Keuntungan utama menggunakan DHCP dirangkum di bawah ini:
v  DHCP disertakan dengan paket-paket server yang populer: Untuk mengimplementasikan DHCP tidak memerlukan biaya tambahan.
v  Sentralisasi, pengelolaan alamat IP yang lebih sederhana: Anda dapat mengatur pengalamatan IP dari lokasi pusat.
v  DHCP juga menyediakan untuk penyebaran sederhana opsi konfigurasi lainnya, seperti gateway default dan akhiran DNS.
v  Karena sistem memberikan alamat IP, itu mengarah ke konfigurasi alamat IP yang kurang salah. Hal ini terutama karena informasi konfigurasi IP dimasukkan di satu lokasi, dan server mendistribusikan informasi ini kepada klien.
v  Alamat IP duplikat dapat dicegah.
v  Alamat IP juga dipertahankan. Server DHCP hanya mengalokasikan alamat IP ke klien ketika mereka memintanya.
v  Layanan DHCP dapat menetapkan alamat IP ke host individual, dan grup multicast.
v  Grup multicast digunakan ketika komunikasi terjadi dengan kluster server.
v  Layanan DHCP mendukung pengelompokan. Ini memungkinkan Anda untuk mengatur server DHCP ketersediaan tinggi.
v  Di Windows Server, DHCP terintegrasi dengan Dynamic DNS (DDNS). Ini memfasilitasi manajemen alamat IP dinamis karena server DHCP mencatat catatan record dan pointer (PTR) komputer klien dalam database DNS ketika klien mendapatkan alamat IP. Ini dimungkinkan melalui integrasi DHCP dengan DNS Dinamis (DDNS).
v  Dapat memantau kumpulan alamat IP yang tersedia, dan juga diberi tahu ketika kumpulan alamat IP mencapai ambang tertentu.
v  Melalui otorisasi server DHCP di Active Directory, dapat membatasi server DHCP hanya untuk mereka yang resmi. Active Directory juga memungkinkan untuk menentukan klien-klien itu bahwa server DHCP dapat mengalokasikan untuk alamat.
v  Pengalamatan IP dinamis melalui DHCP dengan mudah untuk skala lingkungan jaringan kecil hingga besar.



Kerugian utama menggunakan DHCP dirangkum di bawah ini:
v  Server DHCP dapat menjadi satu titik kegagalan dalam lingkungan jaringan yang hanya memiliki satu server DHCP.
v  Jika jaringan memiliki beberapa segmen, harus melakukan salah satu dari konfigurasi tambahan berikut:
v  Tempatkan server DHCP di setiap segmen
v  Tempatkan agen relay DHCP pada setiap segmen
v  Konfigurasikan router untuk meneruskan siaran Bootstrap Protocol (BootP).
v  Semua informasi konfigurasi yang salah didefinisikan secara otomatis akan disebarkan ke klien DHCP Anda.



BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
 Dari makalah yang saya susun dan saya tulis tersebut, kita pasti sudah lebih mengenal lebih dalam tentang materi “Penerapan Internet Gateway” dan “DHCP Server”. Maka dari itu  kesimpulannya: gateway bisa kita simpulkan sebagai jaringan komputer yang dapat menghubungkan 2 jaringan komputer atau lebih dan gateway dapat menghubungkan jauringan komputer yang berbeda artritektur (bangunan jaringan) atau yang berbeda pola topologi nya selain itu gateway juga dapat menghubungkan jaringan komputer yang sama besar atau jaringan komputer yang besar dengan jaringan yang sangat kecil.
Sedangkan kesimpulan dari DHCP Server adalah: DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memeberikan alamat IP kepada komputer yang meminta nya. Komputer yang memberikan alamat IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta alamat IP disebut sebagai DHCP client.
Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Dan saya juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.



Semoga membantu :)


SUMBER INTERNET









1 komentar: